Secara umum, kekuatan kedua kubu cukup seimbang. Sepanjang babak pertama, mereka sama-sama bermain terbuka dan kerap bergantian melepas ancaman. Sayangnya, kreasi yang dilakukan tak cukup efektif mengecoh barisan belakang lawan.
Dalam beberapa kesempatan, Fiorentina melakukan tusukan ke kotak penalti melalui umpan-umpan terobosan. Namun, barisan bek Bayern cepat menutup ruang tembak atau merebut bola. Hal serupa terjadi ketika Bayern melakukan tekanan.
Ketika tensi permainan mengendur menjelang akhir babak pertama, Bayern tiba-tiba melakukan serangan balik cepat yang berujung penalti. Gol bermula dari pergerakan Ribery di kotak penalti. Belum sempat melakukan eksekusi, lajunya terlanggar oleh Riccardo Montolivo. Bola kemudian bergulir kepada Mario Gomez.
Wasit Tom Henning Ovrebo belum membunyikan peluit ketika Gomez menembakkan bola masuk gawang Sebastian Frey. Nah, saat inilah Ovrebo meniup peluit, menganulir gol itu dan menghadiahkan penalti kepada Bayern menyusul pelanggaran Montolivo kepada Ribery tadi.
Robben yang dipercaya mengeksekusi penalti berhasil mengecoh Frey dengan mengirim bola ke sudut kiri bawah gawang Fiorentina. Frey sendiri salah mengantisipasi bola dan menjatuhkan diri ke sisi kanan.
Memasuki babak kedua, Fiorentina mengambil inisiatif serangan dan di luar dugaan berhasil menyamakan kedudukan melalui Kroldrup pada menit ke-50. Memanfaatkan bola muntah hasil sepak pojok Marco Marchionni yang membentur Stevan Jovetic, Kroldrup yang berdiri di depan tiang kanan Bayern meloloskan bola ke tiang dekat gawang Jorg Butt.
Tak mau buang waktu, Bayern lantas meningkatkan tempo permainan dan berhasil menggelontor benteng Fiorentina dengan gempuran demi gempuran. Sayang, buruknya koordinasi dan penyelesaian akhir lini depan membuat kerja keras mereka kerap terbuang percuma.
Pada menit ke-60, misalnya, Thomas Muller berhasil menjangakau umpan Franck Ribery dan menyodorkan bola kepada Robben, yang berada di depan tiang kiri gawang Fiorentina. Robben kemudian menembakkan bola yang sayangnya melenceng ke sisi kiri gawang Frey.
Fiorentina mencoba mengendalikan permainan lawan dengan bermain lambat saat menguasai bola dan agresif saat bergerak tanpa bola. Taktik ini cukup berhasil mengurangi alur serangan Bayern. Sayang, belum sempat memetik gol, Fiorentina diterpa bencana kartu merah Massimo Gobbi menyusul pelanggarannya kepada Robben pada menit ke-72.
Kehilangan satu pemain memaksa Fiorentina mengurungkan niat menyerang dan mencoba menambal lini belakang dengan menarik Stevan Jovetic dan memasukkan Felipe pada menit ke-75. Perubahan ini memang berhasil menjaga soliditas pertahanan Fiorentina. Sayangnya, ini malah diikuti oleh penurunan kualitas lini tengah dan depan.
Dalam beberapa kesempatan, Fiorentina tampak mencoba bekerja lebih keras mencari gol tambahan. Namun, mereka tak mampu mencapai hasil maksimal karena minimnya dukungan. Selain kerap mengumpan ke ruang kosong, usaha penetrasi juga sering terpotong jegalan lawan.
Sementara Fiorentina berjuang mengatasi selisih jumlah, Bayern terus melancarkan serangan. Setelah berkali-kali menemui jalan buntu, Bayern akhirnya kembali unggul berkat gol Miroslav Klose pada menit ke-89. Gol bermula dari tembakan Robben yang dimentahkan Frey.
Bola kemudian mental ke Ivica Olic, yang lantas mengumpankannya kepada Klose. Dengan dingin, Klose menanduk bola masuk ke tengah gawang Frey.
Gol itu tak lantas memuaskan Bayern. Mereka terus berusaha mengejar gol berikutnya. Sayang, usaha mereka belum membuahkan hasil ketika wasit membunyikan peluit akhir.
Susunan pemain:
Bayern: Butt; Badstuder, Demichelis, Van Buyten, Lahm; Ribery, Van Bommel, Schweinsteiger, Robben; Muller, Gomez (Klose 65)
Fiorentina: Frey; Gobbi, Kroldrup, Natali, De Silvestri; Vargas, Bolatti, Montolivo (Donadel 83), Marchionni; Jovetic (Felipe 75); Gilardino
by: crivedist
0 komentar:
Posting Komentar