Pemerintah Togo meminta tim sepak bola nasional mereka pulang menyusul insiden penembakan oleh kelompok separatis di Provinsi Cabinda, Angola. Dengan demikian, Togo mundur dari turnamen Piala Afrika 2010.
Juru Bicara pemerintah Togo, Pascal Bodjona, Sabtu (9/1/2010), mengatakan bahwa pemerintah memanggil kembali semua pemain yang telah berangkat ke Cabinda untuk berlatih di provinsi paling utara Angola tersebut. Para pemain tak mungkin bermain dalam kondisi di bawah ancaman maut.
"Pemerintah Togo telah memutuskan untuk memulangkan mereka," kata Bodjona. "Kami tak dapat terus berada dalam situasi dramatis dalam kompetisi Piala Afrika. Ini penting karena pemain mengalami goncangan."
Peristiwa penembakan yang dilakukan oleh kelompok FLEC, Jumat kemarin, ketika Emmanuel Adebayor dkk melintasi negara Kongo dan masuk ke Provinsi Cabinda, Jumat kemarin. Konvoi bus tim Togo itu kemudian diberondong oleh sekelompok orang selama kurang lebih 30 menit. Dua orang tewas akibat kejadian tersebut, sementara kiper Kodjovi Obilale Dodo terluka dan langsung diterbangkan ke rumah sakit di Afrika Selatan.
Beberapa saat setelah kejadian, striker Emmanuel Adebayor yang selamat dalam insiden itu menegaskan bahwa ia dan teman-teman satu timnya mempertimbangkan untuk tidak mengikuti turnamen. "Kurasa banyak pemain ingin pergi," kata pemain Manchester City itu kepada Radio BBC.
Gelandang Moustapha Salifou yang membela Aston Villa juga mengatakan hal serupa. "Aku kembali ke kamp di Cabinda bersama teman-teman satu timku tapi kami semua ingin pulang ke Togo," kata Salifou di situs avfc.co.uk.
Klub-klub yang mengontrak para pemain Togo juga meminta mereka kembali demi keselamatan mereka. Udinese meminta Kwadwo Asamoah kembali ke Udine. Portsmouth juga memanggil empat pemain mereka, yakni Nadir Belhadj, Hassan Yebda, Nwankwo Kanu, dan Aruna Dindane. Adapun Hull City meminta Daniel Cousin dan Seyi Olofinjana segera meninggalkan Afrika dan bergabung bersama klub sesegera mungkin.
-
0 komentar:
Posting Komentar